Rabu, 29 Desember 2010
Observasi Pabrik Kerupuk (Tugas Kelompok)
Nama anggota 1EB20:
Indah Dwi Lestari (23210491)
Nina Ekasari (24210993)
Susi Susilowati (26210760)
yayang Ayesa Alodia (28210689)
Zachra Meisela (28210810)
Nama : Nina Ekasari (24210993)
Kelas : 1EB20
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Banyak kiranya hambatan yang kami temukan dalam penyusunan makalah ini. Walaupun demikian semua hambatan itu pada dasarnya merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi oleh kami agar dapat menyelesaikan makalah ini serta membuat makalah ini lebih berarti bagi kami.
Makalah yang bertujuan melengkapi salah satu syarat untuk memenuhi tugas semester 1, yang berjudul “OBSERVASI PABRIK KERUPUK”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak
2. Ayahanda, Ibunda, kakak serta adikku yang telah memberikan semangat dan kasih sayang sampai saat ini.
3. Teman-teman yang telah memberikan dukungan moril maupun material.
Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat sejumlah kekurangan yang dalam melaksanakan tugas makalah ini. Maka dengan segala hormat, segala bentuk kekurangan kami tersebut mohon dapat dikoreksi oleh pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih selalu melimpahkan rahmatnya kepada kita semua.
BAB II
ISI
Di Jakarta terdapat salah satu pabrik kerupuk yang didirikan sejak tahun 1991 oleh Hj.Rianti. Pabrik tersebut mempekerjakan sekitar 31 orang pegawai yang terdiri dari 20 orang untuk memperjualkan kerupuknya ke pedagang kecil dan sisanya sebagai pembuat adonan kerupuk.
Ibu Hj. Rianti menghabiskan uang sebesar Rp 8.000.000,00 sebagai modal awal pembuatan kerupuk. Keuntungan yang paling besar terjadi pada tahun 1995-2000 sebesar Rp 3.000.000,00. Dalam satu hari, pabrik tersebut dapat menghasilkan 3 kwintal atau sama dengan 24.000 keping kerupuk.
Proses pembuatan kerupuk
Bahan-bahan :
1. Tepung tapioka
2. Ikan botan
3. Garam
4. Penyedap rasa makanan
5. Air Panas
6. Pengembang
7. Biang Gula
Cara membuat :
Semua adonan di adukan rata
Adonan tersebut dimasukkan ke dalam mesin, jika sudah seesai didiamkan terlebih dahulu
Kemudian ditaburkan sedikit tepung untuk menghilangkan lengket pada adonan, lalu di ulen sampai agak empuk
Masukkan kedalam mesin penggiling untuk di cetak
Setelah dicetak dimasukkan dalam oven selama 10-15 menit
Jemur adonan tersebut seharian atau sampai kering
Dimasukkan kedalam oven kembali selama 4 jam
Lalu digoreng dan ditiriskan terlebih dahulu
Setelah dingin masukkan dalam toples kaleng
Siap diedarkan
Daftar Gambar
BAB III
PENUTUP
Kritik :
• Tempatnya kurang higienis
• Pegawainya tidak memakai sarung tangan, penutup rambut, masker dan baju pelapis luar
• Tempatnya kurang nyaman untuk para pegawai, seperti tempatnya panas dan tidak adanya ventilasi udara
Saran :
• Sebaiknya tempat dibuat lebih higienis
• Pegawainya memakai perlengkapan, seperti sarung tangan, penutup rambut, masker dan baju pelapis luar
• Tempatnya dibuat senyaman mungkin untuk para pegawai
Kesimpulan
Jadi, seharusnya pabrik tersebut dibuat lebih higienis dan lebih nyaman untuk para pegawainya agar aktivitas pegawainya tidak terganggu dan diharapkan agar minyak yang dipakai untuk menggoreng kerupuk diganti setiap hari supaya tidak membuat penyakit kolestrol dan tenggorokan. Semoga peminat kerupuk bertambah banyak.
Selasa, 21 Desember 2010
INDAHNYA RAMAH
INDAHNYA RAMAH
Ramah, Sikap Orang Terhormat dan Mulia
Salah satu dari akhlak mulia adalah terpancarnya keramahan, baik dari sikapnya, tutur katanya yang santun, wajahnya yang jernih, serta sikap yang arif dan bijak. Siapapin yang bergaul dengan mereka, akan merasakan suasana aman dan mengyenangkan, bahkan ketika berpisah pun akan menimbulkan kerinduan untuk bertemu lagi.
Kemuliaan manusia yang sesungguhnya tergantung dari akhlaknya, dan salah satu kuncu kemuliaan akhlak adalah menjadi pribadi yang ramah.
Ramah itu Indah
Secantik apapun atau seganteng apapun seseorang, jika ia termasuk orang yang judes, ketus, pemarah, pasti tidak terlihat keindahan fisiknya. Malah bisa jadi yang tampak adalah kebalikannya.
Kita sering berjumpa dengan orang-orang yang penampilannya biasa saja namun tampak bersahaja, dan tampak begitu manis serta menyejukan. Bergaul dengannya pun akan merasa nyaman dalam memandang dan mendengarkannya. Orang seperti ini biasanya tidak memerlukan make-up, yang tebal, jas yang keren atau atribut-atribut mahal untuk menutupi kekurangannya. Karena semua itu terpancar daripada isi hati yang bersih, yang disebut keindahan yang hakiki.
Keindahan yang mengesankan buat siapapun, kuncinya adalah dengan menjadi orang yang selalu tampil ramah, sopan dan tulus.
Ramah itu Menyenangkan
Percaya atau tidak, tenyata letak kesusahan itu bukan terletak pada masalah yang kita hadapi, melainkan terletak pada sikap kita dalam menghadapi masalah tersebut. Terkadang banyak masalah yang sepele dan sederhana menjadi rumit dan sangat merugikan, terutama untuk orang yang emosional. Semua ini disebabkan oleh pribadi yang jauh dari kebeningan hati, akibatnya suasana batin akan selalu lelah, tegang, jauh dari ketenangan dan kebahagiaan. Kondisi seperti ini biasanya berpengaruh pada perilaku seseorang, sebab reaksi apapun yang kita tampilkan tak akan jauh dari suasana hati.
Untuk itu, cobalah hadapi hidup ini dengan penuh semangat, pasang wajah yang cerah dan jernih, senyumlah dengan wajar dan tulus, temuilah orang lain dengan sikap yang sopan dan santun, dan sapalah dengan ramah serta penuh penghormatan. Semangat untuk menghadapi persoalan pun akan berlipat ganda, apalagi ketika orang lain membalas keramahan kita, tentu hati kita akan merasa lebih tenang. Beban yang kita rasakan akan terasa jauh lebih ringan dan lega.
Ramah itu Sehat
Ada sebuah penelitian tentang kalori yang dipakai untuk sebuah kemarahan. Ternyata energy untuk marah dalam berbagai bentuk sangat menguras tenaga luar dan dalam. Belum lagi kinerja organ tubuh kita menjadi semakin terpacu dalam kondisi yang tak normal. Hal ini membuat tubuh menjadi tidak sehat. Diantara kunci-kunci penting selain keyakinan kokoh dan mendalam kepada Alloh Swt adalah idadah yang istikomah, kebeningan hati yang terjaga, melimpahnya kasih sayang kepada orang lain, selalu ingin membahagiakan orang, menyenangkan, menyelamatkan, menuntun sesama manusia, sehingga luapan kasih sayang itu akan terpancar dari kejernihan wajah, senyum tulus, sapaan penuh rasa hormat, sikap dan tutur kata yang sangat ramah.
Ramah Pembuka Pintu Rejeki
Alkisah, ada seorang pedagang kecil yang mempunyai kios mini. Dia menjual pakaian dan peralatan sekolah yang sederhana. Letak kios tersebut agak masuk ke dalam pasar. Namun anehnya hampir tiada sesaatpun kios tersebut sepi dari pembeli, selalu saja pembelinya penuh berjubel. Omsetnyapun melampaui kios yang lebih bagus dan lebih lengkap, dan tentu saja rejekinya lebih melimpah.
Ternyata pedagang ini terkenal dengan kejujuran dan keramahannya. Tidak pernah ada pembeli yang merasa tertipu sedikitpun dan tak pernah ada pembeli yang merasa tersinggung oleh sikap dan tutur katanya. Bahkan pesona dari keramahan serta transaksi jual beli yang mudah, tidak rewel dan rumit membuat para pembeli mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari barang yang dibelinya, yaitu kepuasan bertemu dengan orang yang ramah dan mulia akhlaknya, yamh selalu memperlakukan tamunya dengansangat baik dan mengiringi dengan doa, baik membeli ataupun tidak. Karena ternyata keuntunganbagi dirinya bukanlah dari untung jualannya melainkan kebahagiaan bagi para pelanggannya. Jika pelanggan bahagia dia pun bahagia, maka sudah dipastikan rejekinyapun akan melimpah.
Ramah Ladang Amal yang Melimpah
Dalam teori ekonomi selalu saja kita ingin untung yang sebesar-besarnya dengan modal yang sekecil-kecilnya. Ini adalah hal yang sangat manusiawi dan tidak sepenuhnya salah. Begitu pula dengan keuntungan akhirat, kitapun harus mencarinya sekuat tenaga sambil kita nikmati keuntungan duniawinya yang halal. Ternyata, diantara amal yang paling ringan tanpa mengeluarkan harta, tenaga, biaya, bahkan mendapat keuntungan yang melimpah ruah, adalah dengan menjadi ahli sedekah.
Misalnya dengan cara memperlihatkan sikap kita yang selalu penuh keramahan, sedekah dengan senyum yang tulus, sedekah dengan wajah yang cerah ceria, sedekah dengan ucapan salam dan tegur sapa yang sopan, sedekah dengan sikap santun penuh kemaafan, sedekah dengan pribadi lapang dada terhadap perilaku orang lain yang kurang menyenagkan, sedekah dengan tidak membalas penghinaan melainkan dengan kata-kata yang baik.
Ramah Penakluk Amarah
Ibaratnya jika batu diadukan dengan batu maka hasilnya akan belah. Tapi lain halnya bila batu diadukan dengan tanah liat, hasilnya akn menjadi lengket. Bila anda sedang kesal atau marah lalu berjumpa dengan orang yang bijaksana, baru menatap wajahnya yang jernih dan cerah saja hati kita sudah marasa lebih sejuk. Belum lagi perhatian yang tulus serta keramahan tutur katanya yang berbobot akan membuat semakin meredam amarah kita, bahkan bisa jadi berbalik pikir menjadi orang yang menyesali perbuatan yang sebelumnya kita anggap benar.
sumber: ceramah dari K.H Abdulloh Gymnastiar
Sabtu, 04 Desember 2010
CARA MENGAJAR YANG EFEKTIF
CARA MENGAJAR YANG EFEKTIF
Ketika mengajar adalah hal yang kompleks dan karena murid-murid itu bervariasi, maka tidak ada cara tunggal untuk mengajar yang efektif untuk semua hal. Guru harus menguasai beragam perspektif dan strategi, dan harus bisa mengaplikasikannya secara fleksibel. Hal yang dibutuhkan dua hal utama yaitu: (1) Pengetahuan dan keahlian profesional; (2) komitmen dan motivasi.
PENGETAHUAN DAN KEAHLIAN PROFFESIONAL
Guru yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahlian atau keterampilan mengajar yang baik. Guru yang efektif memiliki strategi pengejaran yang baik dab didukung oleh metode penetapan tujuan, perencanaan pengajaran, dan manajemen kelas. Mereka tahu bagaimana memotivasi, berkomunikasi, dan berhubungan secara efektif dengan murid-murid dari berbagai latar belakang kultural. Mereka juga mengetahui cara menggunakan teknologi yang tepat guna di dalam kelas. Berikut adalah masing-masing penjelasan dari beberapa kriteria di atas.
1. Penguasaan Materi Pelajaran
Guru yang efektif harus berpengetahuan, fleksibel, dan memahami materi. Tentu saja, pengetahuan subjek materi tidak hanya mencakup fakta, istilah, dan konsep umum. Ini juga membutuhkan pengetahuan dasar pengorganisasian materi, mengkaitkan berbagai gagasan, cara berpikir dan berargumentasi.
2. Strategi Pengajaran
Dalam hal ini bagaimana guru dapat membuat pengajaran materi dapat dikuasai oleh murid. Pada pendidikan model lama (tradisional) terlalu menekankan murid harus duduk diam, menjadi pendengar pasif dan menyuruh murid untuk menghafal informasi yang relevan dan tidak relevan. Kemudian berganti pada prinsip konstruktivisme, yaitu menekankan agar murid secara aktif menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahamannya. Namun tidak semua ahli setuju dengan cara di atas, tetapi yang terpenting adalah walaupun anda menggunakan salah satu strategi di atas, masih banyak hal yang harus diketahui, hal-hal yang memberikan pengaruh dalam pengajaran yang efektif.
3. Penetapan Tujuan dan Keahlian Perencanaan Instruksional
Guru yang efektif tidak sekadar mengajar di kelas, entah dia menggunakan perspektif tradisional atau konstruktivisme di atas. Mereka juga harus menentukan tujuan pembelajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan itu.
4. Keahlian Manajemen Kelas
Aspek penting lainnya untuk menjadi guru yang efektif adalah mampu menjaga kelas tetap aktif bersama dan mengorientasikan kelas ke tugas-tugas. Guru yang efektif dapat mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif.
5. Keahlian Motivasional
Guru yang efektif mempunyai strategi yang baik untuk memotivasi murid agar mau belajar. Guru yang efektif tahu bahwa murid akan termotivasi saat mereka bisa memilih sesuatu yang sesuai dengan minatnya. Guru yang baik akan memberi kesempatan murid untuk berpikir kreatif dan mendalam untuk proyek mereka sendiri.
6. Keahlian Komunikasi
Hal yang perlu diperlukan untuk mengajar adalah keahlian dalam berbicara, mendengar, mengatasi hambatan komunikasi verbal, memahami komunikasi non verbal dari murid, dan memapu memecahkan konflik secara konstruktif.
7. Bekerja secara efektif dengan murid dari berbagai kultur yang berbeda
Guru yang efektif harus mengetahui dan memahami anak dengan latar belakang kultural yang berbeda-beda, dan sensitif terhadap kebutuhan mereka. Mendorong murid satu dengan murid yang lain untuk berhubungan positif.
8. Keahlian teknologi
Guru yang efektif tahu cara menggunakan komputer dan cara mengajar murid menggunakan komputer untuk menulis dan berkreasi. Teknologi itu sendiri tidak selalu meningkatkan kemampuan belajar murid perlu kesesuaian antara kurikulum dengan teknologi yang sesuai dalam pengajaran.
KOMITMEN DAN MOTIVASI
Menjadi guru yang efektif juga membutuhkan komitmen dan motivasi. Aspek ini mencakup sikap yang baik dan perhatian kepada murid. Komitmen sangat dibutuhkan dalam pengajaran, bagaimana guru memberikan tenaga dan pikiran untuk memberikan pengajaran yang dapat diterima oleh murid dengan baik. Guru yang efektif juga mempunyai kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka dan tidak akan membiarkan emosi negatif melunturkan motivasi mereka.
Langganan:
Postingan (Atom)