Senin, 29 November 2010

Indahnya berbagi



Indahnya berbagi

Dapat berbagi dengan orang lain merupakan kebahagiaan tersendiri. Begitu pula denganku. Hasrat hati ingin memberi materi, tetapi apa daya aku belum cukup mampu, karna aku juga masih membutuhkan biaya untuk kuliah. Alloh rupanya mendengar keinginanku. Ia memberikan jalan untuk mewujudkan niatku.
Suatu senja sepulang kuliah, aku bertemu dengan seorang pengurus panti. Dia bercerita banyak tentang keadaan panti. Banyak anak-anak sakit karena banjir, dan kekurangan pengurus untuk merawat anak-anak, terutama untuk balita. Aku merasa iba mendengar cerita dari pengurus yang bernama Fatma.
Keesokan harinya aku datang mengunjungi panti. Ternyata benar, keadaan dipanti sangat memprihatinkan. Akupun semakin berkeinginan untuk sedikit membantu di panti. Meskipun aku sibuk dengan jadwal kuliahku, tapi aku berusaha untuk bisa tetap mengunjungi panti, memberikan semangat bagi mereka, mengajarkan sesuatu, dan yang pasti membuat mereka selalu tersenyum agar mereka tidak merasa terbebani dengan apa yang menimpa mereka.
Mulai pada saat itu aku merasa hidupku berguna, meski kecil yg aku lakukan, tapi hati merasa puas. Setiap hari aku selalu berusaha meluangkan sedikit waktu untuk datang ke panti, walaupun hanya sekedar mampir. Ketika aku melihat salah satu balita yang bernama syifa, hatiku benar benar terketuk untuk senantiasa memberikan kerelaanku buat dia. Seorang balita malang yang dibuang orang tuanya dengan kondisi badan penuh memar, serta ditinggalkan begitu saja didekat tong sampah yang penuh dengan lalat. Sangat tidak layak untuk seoang balita yang baru beruisia 13 bulan.
Mulai saat itu aku sadar betapa besar arti hidup ini. Dan banyak pelajaran tentang kehidupan yang bisa aku petik dari panti tersebut.

BAB 8 PEMBELANJAAN



BAB 8
PEMBELANJAAN

Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana. Dan bagaimana laba perusahaan akan didistribusikan.Keseimbangan kuantitatif adalah keseimbangan nilai rupiah antara kekayaan dengan utang dan modal yang memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu. Keseimbangan kualitatif merupakan keseimbangan antara elemen-elemen kekayaan dengan elemen-elemen utang dan modal perusahaan.

Penggunaan Dana

Metode penggolongan untuk penggunaan dana ini dibagi menjadi dua yaitu, penggunaan jangka pendek dan penggunaan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek dapat ditunjukkan sebagai aktiva lancer. Aktiva dapat diartikan sebagai elemen kekayaan dan jangka pendek menunjukkan bahwa elemen-elemen tersebut diharapkan dapat ditukarkan menjadi uang tunai/kas dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun.

Investasi yang paling besar dalam perusahaan pada umumnya berbentuk aktiva tetap yang merupakan investasi jangka panjang. Ini berarti bahwa penggunaan jangka panjang tersebut meliputi elemen-elemen yang tidak dapat ditukarkan dalam bentuk kas selama periode satu tahun, seperti tanah, pabrik, dan peralatan.

Penggunaan Dana Jangka Pendek

1. Kas

Sejumlah dana yang ada dalam perusahaan diwujudkan dalam bentuk kas, terutama untuk membayar gaji, dan rekening-rekening lainnya. Dalam pengelolaan kas terdapat suatu prinsip umum yang harus dipegang oleh manajer. Prinsip tersebut adalah meminimumkan jumlah kas yang diperlukan untuk kegiatan perusahaan, dan memaksimumkan jumlah dana untuk investasi yang dapat menghasilkan bunga. Sebaiknya jumlah kas berkisar antara 5% sampai 10% dari jumlah aktiva lancer.

Aliran Kas

Pada mulanya kas itu ditimbulkan oleh adanya penjualan. Pembentukkan elemen kas itu dapat juga dilakukan dengan menjual saham kepada pemilik modal atau dapat meminjam dana dari kreditur yang berupa utang. Sebagian dari aliran kas keluar terjadi dalam proses produksi dan terdiri atas pembayaran bahan, tenaga kerja, serta biaya tidak langsung. Hasil aktiva dari proses produksi tersebut berupa persediaan barang jadi yang jika dijual akan mengawali aliran kas lagi.

Anggaran Kas
Tanggung jawab manajer dalam pengelolaan aliran kas perusahaan meliputi:
a. Membuat kepastian bahwa kas selalu tersedia bilamana diperlukan
b. Memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga.
Untuk menunjang tujuan-tujuan tersebut, perlu dibuat anggaran kas yang memperlihatkan penerimaan dan pengeluarannya.

2. Surat-surat Berharga

Manajer keuangan yang sedang memelihara keseimbangan antara likuiditas dan profitabilitas (kemampuan untuk mendapatkan laba) mempunyai alternatif untuk cenderung memegang jumlah kas yang lebih besar, ia dapat menginvestasikan kas tersebut ke dalam surat-surat berharga yang dapat menghasilkan bunga. Salah satu jenis surat berharga yang banyak beredar di Indonesia adalah Sertifikat deposito (certificates of deposit). Sertifikat deposit merupakan tanda bukti kewajiban membayar yang dikeluarkan oleh bank komersial.
3. Piutang

Untuk mempertahankan pembeli yang ada dan untuk menarik pembeli baru, banyak perusahaan yang memberikan atau mengenakan pembayaran secara kredit kepada mereka. Jadi, bagi perusahaan piutang ini sering terjadi dari adanya penjualan kredit kepada pembeli yang jumlahnya dapat mencapai 20% dari seluruh aktiva.

4. Persediaan

Investasi dapat dilakukan secara terus-menerus dalam bentuk persediaan bahan, persediaan barang dalam proses atau barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi. Jumlah dana yang ditanamkan dalam persediaan dapat berubah-ubah sepanjang tahun.

Penggunaan Dana Jangka Panjang

Aktiva tetap dapat berupa:
1. Tanah yang dimiliki oleh perusahaan merupakan aktiva tetap dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
2. Bangunan yang dimiliki oleh perusahaan harus ditentukan umurnya. Kemudian perusahaan harus menyisihkan sejumlah dana setiap tahun dari penghasilannya. Dana yang disisihkan tersebut dinamakan penyusutan atau depresiasi.
3. Peralatan yang dimiliki oleh perusahaan berupa mesin, alat angkut dalam pabrik, dan peralatan lain yang dipakai dalam produksi.
Semakin kecil jumlah pembelian dalam rupiah, semakin rendah pula tingkatan manajemen yang mengambil keputusan dalam pembelian tersebut.
Analisis Investasi Aktiva Tetap
Setiap investasi dana perusahaan ke dalam aktiva tetap memerlukan suatu analisis. Analisis tersebut bertujuan melihat apakah investasi itu dapat memberi kontribusi yang cukup baik terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

Terdapat tiga metode analisis investasi yaitu:
a. Metode net present value (NPV)
b. Metode internal rate of return (IRR)
c. Metode pay off period (POP)

Metode perhitungan nilai uang beberapa waktu yang akan datang ini dapat dipergunakan pula untuk menghitung berapa nilai penerimaan yang akan diterima di waktu yang akan datang, pada saat sekarang, dan dikenal sebagai present value.
Masalah time value of money dipengaruhi oleh tiga faktor, salah satu dari ketiga faktor tersebut tidak diketahui, sedangkan dua yang lain diketahui. Faktor-faktor tersebut adalah:
a. Nilai uang pada saat ini (present value)
b. Nilai uang yang akan datangan
c. Tingkat bunga (tingkat rate of return)

Macam-macam Sumber Dana

Sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu:
1. Berasal dari dalam perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari dalam perusahaan ini disebut pembelanjaan intern, yang meliputi:
• Penggunaan Laba perusahaan
• Penggunaan cadangan
• Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan
Selain pembelanjaan intern, penggunaan dana yang berasal dari dalam perusahaan ini juga ada yang disebut pembelanjaan intensif. Pembelanjaan ini menggunakan dana dari penyusutan aktiva tetap.
2. Berasal dari luar perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari luar perusahaan ini disebut pembelanjaan ekstern, yang meliputi :
• Dana dari pemilik/peserta. Dana ini biasanya diwujudkan dalam bentuk saham, dan pembelanjaannya disebut pembelanjaan sendiri.
• Dana dari utang/pinjaman yang dapat berupa utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Pembelanjaan ini disebut pembelanjaan asing.

Pemilihan Sumber Dana
Beberapa alternative yang dapat dipilih adalah:
1. Menggunakan dana intern saja
2. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
3. Menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman/kredit (kredit jangka panjang saja, kredit jangka pendek saja, atau kedua-duanya)
4. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman.
5. Menggunakan dana intern dan ekstern.

Sumber Dana Intern

Cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil dana yang sudah tersedia di perusahaan. Tetapi dana intern ini biasanya sangat terbatas. Jika digunakan sendiri kurang menguntungkan, dana intern ini dapat diinvestasikan pada sector lain seperti pembelian saham atau obligasi dari perusahaan lain.
Apabila perusahaan menghadapi maslah seperti itu, pemecahannya dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip opportunity cost, yaitu dengan memberikan beban bunga pada dana milik sendiri yang dipakai sendiri.

Sumber Dana Ekstern

Sumber dana ekstern dapat berasal dari modal sendiri dan kredit. Kredit dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu : kredit jangka pendek dan kredit jangka panjang.
1. Kredit jangka pendek adalah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Yang termasuk kredit jangka pendek :
• Kredit rekening Koran
• Kredit Belening
• Kredit Wesel
• Kredit penjual
• Kredit Pembeli
• Aksep
2. Kredit jangka panjang adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Yang termasuk dalam kredit jangka panjang adalah:
• Hipotik
• Obligasi
• Kredit Bank
• Kredit dari Negara Lain

Optimisasi Modal

Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka pendek atau kredit jangka panjang, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor berikut ini :
1. Bunga Kredit Jangka Pendek
2. Bunga Kredit Jangka Panjang
3. Bunga Simpanan Bank
4. Jangka Waktu Pemakaian Modal
5. Jangka Kritis

Kredit Lembaga Keuangan
Kredit yang diajukan oleh perusahaan akan disetujui apabila perusahaan tersebut dianggap “layak” untuk diberi. Hal ini harus dibuktikan dengan suatu studi kelayakan (feasibility study) dan syarat-syarat lain yang biasa disebut dengan 4C yaitu:
1. Capital
2. Capability
3. Collateral
4. Character

Kredit Kelayakan
Keputusan presiden (kepres) No.14 A dikeluarkan oleh Pemerintah dengan tujuan membantu pengusaha golongan ekonomi lemah. Kredit ini tidak harus dijamin dengan harta tetap, cukup dengan surat perintah kerja (SPK) dari pemberi kerja (bouwheer). Besarnya kredit sangat terbatas, yaitu 30% dari kontrak kerja yang ditandatangani.

Likuiditas Dan Solvabilitas
Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya, kreditur dapat melihat pada neraca perusahaan. Alat pengukur yang digunakan adalah : Likuiditas dan Solvabilitas.

Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat.
Kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi:
a. Mampu membayar utang-utangnya pada setiap saat ditagih. Kemampuan ini disebut likuiditas badan usaha.
b. Mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Kemampuan ini disebut likuiditas perusahaan.
Aktiva lancer adalah aktiva/kekayaan perusahaan yang dapat dengan segera dicairkan dalam bentuk uang tunai. Termasuk dalam kategori aktiva lancer ini adalah:
• Kas
• Bank
• Surat-surat berharga
• Piutang
• Persediaan Barang
Utang lancar adalah semua utang jangka pendek perusahaan. Tujuan dari quick ratio adalah untuk mengetahui jumlah kekayaan yang dapat dengan cepat dicairkan dalam bentuk uang tunai.

Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya pada saat perusahaan dilikuiditasi/dibubarkan. Dengan demikian, ditinjau dari likuiditas dan solvabilitas, perusahaan mempunyai beberapa kemungkinan :
a. Solvabel - likuid
b. Insolvabel - likuid
c. Solvabel - illikuid
d. Insolvabel - illikuid

Rentabilitas
Rentabilitas adalah kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut. Financial leverage yaitu masalah apakah di dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan modal asing (kredit) ataukah modal sendiri. Ada dua macam rentabilitas, yaitu : rentabilitas ekonomis dan rentabilitas modal sendiri.

Rentabilitas Ekonomis
Rentabilitas ekonomis merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing maupun modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.



Saham

Saham perusahaan dapat dibedakan ke dalam dua golongan yaitu:

1. Saham Biasa

Saham biasa merupakan bentuk pemilikan tanpa hak istimewa. Artinya, para pemilik akan memperoleh pembagian keuntungan (dalam bentuk dividen) hanya apabila perusahaan memperoleh laba.

2. Saham Preferen

Saham preferen merupakan bentuk pemilikan dengan hak istimewa. Hak-hak istimewa yang ada pada pemegang saham preferen ini adalah:
• Pembagian dividen yang didahulukan
• Pembagian dividen kumulatif
• Pembagian kekayaan yang didahulukan

Obligasi

Obligasi merupakan surat perjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern. Sifat-sifat dari obligasi:
• Dapat diperjual belikan
• Terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya
• Terdapat kewajiban untuk membayar bunga
• Terdapat jangka waktu yang pasti

Jenis-jenis obligasi:
1. Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan:
a. Obligasi umum
b. Obligasi perusahaan
2. Sesuai dengan karakter jaminan:
a. Obligasi tanpa jaminan
b. Obligasi dengan jaminan

Selain jenis-jenis obligasi tersebut, masih ada jenis yang lain yaitu:
a. Coupon bond
b. Registered bond
c. Callabel bond
d. Convertible bond

Pasar Modal

Sesuai dengan sifatnya, saham dan obligasi dapat diperjual belikan. Perusahaan-perusahaan yang menjual saham dan obligasi kepada masyarakat (going public), harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Salah satu syaratnya adalah perusahaan yang bersangkutan tidak boleh menjual surat berharga langsung kepada masyarakat, tetapi harus melalui lembaga perantara.

Rabu, 24 November 2010

PERSONALIA




PERSONALIA

Pemanfaatan Sumber Tenaga Kerja dan Kompensasi

 Pendahuluan

Organisasi merupakan wadah untuk mencapai tujuan. Agar pencapaian tujuan ini dapat dilaksanakan dengan baik, diperlukan fungsi-fungsi. Pengertian fungsi disini adalah tugas-tugas yang dapat dengan segera dibedakan dengan tugas-tugas yang lain.

 Macam-macam Personalia

Sesuai dengan fungsinya, dalam perusahaan terdapat dua macam tenaga kerja, yakni :
1. Tenaga Eksekutif: mempunyai dua tugas pokok yaitu mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen (merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, megkoordinir dan mengawasi).
2. Tenaga Operatif:
• Tenaga terampil (skilled labor)
• Tenaga setengah terampil (semi skilled labor)
• Tenaga tidak terampil (unskill labor)

 Sumber Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang diinginkan perusahaan dapat diperoleh dari berbagai sumber berikut:
a. Dari dalam perusahaan
b. Teman-teman para karyawan
c. Lembaga penempatan tenaga kerja
d. Lembaga pendidikan
e. Masyarakat umum

 Seleksi Tenaga Kerja

1. Penentuan jenis tenaga kerja
Untuk menetukan kualitas tenaga kerja, pertama-tama yang harus dilakukan adalah membuat suatu analisa jabatan, lalu akan diperoleh deskripsi jabatan. Berdasarkan deskripsi jabatan ini ditentukan spesifikasi jabatan, yang merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh seorang calon.
2. Penentuan jumlah tenaga kerja
Penetuan jumlah tenaga kerja ini meliputi dua hal pokok, yaitu:
• Analisa beban kerja, merupakan dasar penentu jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan satu beban kerja pada satu periode tertentu.
• Analisa tenaga kerja, untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode tertentu.


Proses seleksi:

Setelah penentuan jumlah dan persyaratan yang harus dipenuhi dilaksanakan, maka langkah berikutnya adalah mengadakan seleksi yang pada umumnya meliputi tahap-tahap sebagai berikut :
a. Pengisian formulir atau penyoritan lamaran-lamaran yang masuk.
b. Wawancara pendahuluan.
c. Psycho-test
d. Wawancara lanjutan
e. Pengujian refensi
f. Pengujian kesehatan
g. Masa orientasi

Pengembangan karyawan
Para karyawan baru maupun yang sudah bekerja, masih perlu pula dikembangkan lebih lanjut, disamping untuk lebih meningkatkan keterempilan kerja dengan harapan agar :
1. tingkatan produktivitas bertambah.
2. mengurangi tingkat kecelakaan.
3. mengurangi besarnya scrap(kerusakan hasil).
4. meningkatkan gairah kerja.

Pada dasarnya, terdapat 2 metode pengembangan karyawan yakni :
1. dilaksanakan di dalam dan oleh perusahaan sendiri.
2. dilaksanakan di luar perusahaan dan oleh lembaga lain.


Kompensasi
Kompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas kontribusi tenaganya yang telah diberikannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Kompensasi ini dapat berupa upah atau gaji.
Dalam masalah penguapan ini, terdapat 3 macam teori upah ekonomi yakni :
1. teori pasar
2. teotri standard hidup
3. teori kemampuan untuk membayar.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah
Besar kecilnya tingkat upah bagi buruh dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
 Pasar tenaga kerja
 Tingkat upah yang berlaku di daerah yang bersangkutan
 Tingkat keahlian yang diperlukan
 Situasi laba perusahaan
 Peraturan pemerintah

Metode Pengupahan
Berikut adalah metode-metode yang bias digunakan oleh perusahaan :
 Upah langsung
 Gaji
 Upah satuan
 Komisi
 Premi shift kerja
 Tunjangan tambahan


Upah insentif

Karakteristik pokok dari upah insentif yang baik adalah :
1. harus menujukkan pengarhan kepada karyawan atsa produktivitas mereka.
2. harus dapat dipakai untuk mencapai tujuan produktif perkayawan secara layak.
3. tambahn upah yang diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangakan dengan biaya produksi terendah.

Hubungan Perburuhan
Hubungan Perburuhan Pancasila
Dalam hubungan perburuhan ini, buruh atau karyawan harus diperlakukan sebagai manusia seutuhnya, artinya karyawan tidak boleh diperlakukan dengan sewenang-wenang. Hal ini terjadi karena pada umumnya pihak karyawan selalu dalam posisi yang lemah, sehingga biasanya mereka diperlakukan dengan tidak semestinya.
Bilamana terjadi adanya ketidak-sepakatan antara buruh dan manajemen buruh mempunyai senjata yang dapat digunakan untuk menekan pembicaraan antara mereka, yaitu dengan cara boikot, mogok, penghasutan dan memperlambat kerja.
Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
Dengan adanya perjanjian bersama, buruh mempunyai kekuatan untuk dapat turut menentukan isi (materi) perjanjian tersebut. Isi perjanjian tersebut meliputi hak-hak dan kewajiban buruh maupun pengusaha.
Macam-macam Perjanjian Kerja
Terdapat tiga macam perjanjian kerja bersama, yaitu :
1. Closed shop agreement, berlaku bagi pekerja/buruh yang telah tergabung menjadi anggota serikat.
2. Union shop agreement, mengharuskan kepada para pekerja untuk menjadi anggota serikat dalam peroide waktu tertentu sesudah mereka bekerja.
3. Open shop agreement, memberikan kebebasan kepada para anggota untuk menjadi atau tidak anggota serikat.
Konflik dalam Hubungan Kerja
Konflik dalam hubungan kerja biasanya terjadi apabila kepentingan kedua belah pihak terganggu. Penyelesaian konflik ini dapat dilakukan dalam beberapa tahap sebagai berikut:
a. Diselesaikan oleh mandor sebagai wakil perusahaan bersama dengan wakil buruh dalam bagian ini.
b. Antara kepala bagian dengan wakil buruh bagian yang bersangkutan.
c. Manajer sebagai wakil perusahaan dan wakil serikat buruh perusahaan tersebut.
d. Perundingan antara wakil perusahaan dan wakil buruh dengan penengah, yaitu Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan tingkat Daerah (P4D) atau tingkat Pusat (P4P).
e. Penyelesaian tahap terakhir dilakukan oleh Dewan Arbitrasi.

Lembaga BIPARTITE dan TRIPARTITE
Menyelesaikan konflik yang macet dapat digunakan dua macam lembaga, yaitu:
• Lembaga bipartite, mendasarkan diri pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan merupakan tanggungjawab kedua belah pihak.
• Lembaga tripartite, mendasarkan diri pada pengertian bahwa setiap masalah yang timbul dari hubungan perburuhan merupakan tanggungjawab buruh, perusahaan dan masyarakat yang dalam hal ini di wakili oleh Pemerintah.

Senin, 15 November 2010

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS



PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

 Pengertian

Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diiginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa.

Perusahaan Bisnis adalah sebuah orgnisasi atau lembaga yang merubah keahlian atau material menjadi barang atau jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharapkan akan memeperoleh laba untuk para pemilik.

Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambakan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energy dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tertentu.

 Produksi

Keputusan-keputusan yang diambil dalam kegiatan produksi adalah:
1. Keputusan yang berhubungan dengan disain dari sistem produksi manufaktur.
2. Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem tersebut baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

 Sistem Produksi Manufaktur

Keputusan untuk jangka panjang yang menentukan disain sistem produksi adalah:
a. Disain produksi dari barang yang diproses
b. Pemilihan atau penentuan peralatan dan prosesnya
c. Disain tugas
d. Lokasi dan fasilitas produksi
e. Layout dari fasilitas tersebut

Keputusan-keputusan yang komplek tersebut sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang dapat dibagi menjadi 3macam, yaitu:
1. Sifat Proses Produksi
- Proses ekstraktif
- Proses analitik
- Proses fabrikasi
- Proses sintetik

2. Jangka Waktu Produksi
- Proses terus-menerus
- Proses terputus-putus

3. Sifat produksi
- Produksi standar
- Produksi pesanan


KEGIATAN PRODUKSI

 Gambaran Sekilas

Masalah-masalah yang dihadapi adalah:
- Perencanaan produksi
- Organisasi produksi
- Pengendalian produksi
- Pemeliharaan peralatan
- Pengawasan dan pemeriksaan kualitas

 Pengendalian Produksi

Fungsi produksi adalah menciptakan barang dan/atau jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada pada waktu harga dan jumlah yang tepat. Karena itu, agar fungsi produksi dapat berperan dengan baik perencanaan produksi merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan.

Perencanaan jenis barang dibuat atas 4 tahap:
- Tahap pertama, penentuan disain awal yang berupa disain spesifikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi.
- Tahap kedua, penentuan disain barang yang tepat.
- Tahap ketiga, penentuan cara pembuatan yang berupa penentuan urutan proses produksi , tempat kerja dan peralatan yang dipakai.
- Tahap keempat pembuatan, merupakan usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan dengan layout, tuntutan kualiatas dan mesin/peralatan yang tersedia.

 Organisasi Produksi

Besarnya organisasi yang diperlukan dalam kegiatan ini tergantung pada besarnya perusahaan dan kompleksnya proses pengolahan yang diinginkan.


 Pengendalian Produksi

Pengendalian produksi merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif kedalam suatu aliran dimana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah, da kemungkinan waku tercepat.

• Jenis- jenis pengendalian produksi
- Order control digunakan oleh perusahaan manufaktur yang beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan-pesanan dari pembeli.
- Flow control digynakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi untuk persediaan dsan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan begitu pesanan pembeli diterima.

• Tahap-tahap dalam pengendalian produksi
- perencanaan
- routing
- scheduling
- dispatching
memuat beberapa hal tentang pembuatan barang seperti:
1. barang apa yang akan dibuat
2. disain, ukuran dan bahan yang akan dipakai
3. mesin dan peralatan yang harus dipakai
4. petugas yang harus mengerjakan
5. kapan harus dimulai dan selesai
6. kepada siapa barang tersebut akan dijual

Analisis Jaringan Kerja : Metode Jalur Kritis dan PERT

Merupakanteknik yang berkaitan dengan masalah penetapan urutan pekerjaan yang diarahkan untuk meminimumkan waktu penyelesaian suatau pekerjaan atau proyek, agar dicapai biaya yang rendah.
Amnalisis jaringa kerja ini, banyak dipakai dalam scheduling dan terkenal dengan critical part method (CPM) dan program evaluation review technique (PERT) . atua dikenal dengan nama Metode Jlur Kritis (MJK).
Konsep dasar analisis jaringan ataupun MJK adalah:
1. Jaringan Kerja
Merupakan satu seri aktivitas yang bersambung dalam menghsilka barang dan atau jasa yang terarah kepada usaha pencapaian tujuan perusahaan. Yang dimaksud dengan aktuvis adalah kegiatan untu menyelesaikn suatu bagian dari pekerjaan yang membutuhkan satu waktu tertentu. Sedangka kejadian (event) adalah saat mulanya atau berkhitnya aktivitas.
2. Jalur Kritis
Adalah jalur yang terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai.
Jalur kritis perlu mendapatka perhatian khusus mengingat beberapa hal sbb:
a. Jalur kritus menyoroti aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan dengan cepat
b. Setiap penundaan pada setiap aktivitas yang masuk akan menyebabkan penundaan penyelesaian seluruh rangkaian pekerjaan.
c. Setiap perencanaan pedahuuan dan erbaikan sepanjang jalur kritis mungkin akan menyebabkan jalur lain menjadi kritis.

Aktivis Semu (Dummy
Adalah suatu aktivis dalam jaringan kerja yang membutuhkan nol satuan waktu.

 Pengendalian Persediaan Bahan Baku

Persediaan dalam jumlah yang besar mengandung banyak resiko seperti:
a. Resiko hilang dan rusak
b. Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi
c. Resiko usang
d. Uang yang tertanam dipersediaan terlalu besar
Jumlah pemesanan yang ekonomis dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu:
a. Jumlah kebutuhan bahna baku pertahun
b. Biaya pemesanan
c. Biaya penyimpanan
d. Harga baku bahan baku

 Pemeliharaan Peralatan

Kerugian yang diderita oleh perusahaan karena kelalaian mengadakan pemeliharaan peralatan disebabkan antara lain:
1. Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehingga menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal.
2. Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan kegiatan produksi
3. Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang
4. Perusahaan terpaksa harus membayar claim karena penyerahan yang tidak tepat
5. Menimbulkan keengganan para pelanggan untuk membeli pemesan ke perusahaan karena dianggap tidak memenuhi janji.

Organisais pemeliharaan perusahaan

a. Desentralisasi
Keuntungan:
- Tenaga mekanik akan mengerti betul penggunaan dan karakterisik alat-alat yang harus mereka pakai.
- Mempermudah pimpinan mengrahkan orang-orang untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang harus cepat selesai.
- Control pemeliharaan dapatlebih ditingkatkan, sehingga perbaikan-perbaikan besar dapat lebih diperkecil.

Kelemahan:
- Fleksibilitas sangat rendah
- Terdapatnya duplikasi tenaga kerja.

b. Sentralisasi
Keuntungan:
- Tidak terdapat dupliksi alat-alat, tenaga kerja dan persediaan
- Fleksibiliyas yang tinggi

Kelemahan:
- Memerlukan tenaga kerja yang dapat menangani berbagai bidanag atau memerlukan tenaga spesualisasi cukup banyak.
- Memerlukan perencanaan, pengaturan jadwal, waktu dan pembagian tugas yang efektif agar pemeliharaan dapat dilaksanakan dengan efisien.
- Sulit untuk menetapkan pembagian tugas dengan baiak pada pekerjaan-pekerjaan yang harus didahulukan dan diselesaikan dengan segera.
- Beban pekerjaan bagian pemeliharan semakain berat.

Program pemeliharaan peralatan, antara lain:
1. Penyusunan perencanaan yang meliputi penentuan tugas-tugas yang akan dilakukan, prioritasnya dan tenaganya.
2. Mengatur jadwal waktu dan beban pekerjaan sesuai dengan skala prioritasnya.
3. Mengatur kartu perintah kerja dan kartu-kartu pemeliharaan setiap peralatan.
4. Mengatur penggunaan suku cadang dengan memakai kartu kendali.
5. Mengatur program latihan dngan metode-metode yang ungkin dilaksanakan.
6. Mengatur distribusi waktu kapan peralatan akan diperbaiaki dengan memperhitungkan berbagai kemungkinan kerugian yang akan diderita.

 Pengawasan Kualitas dan Inspeksi

Terdapat 4 tahap dalam pengawasan kualitas, yaitu:
1. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar.
2. Tahap penentuan disain teknis untuk emncapai target tuntutan pasar.
3. Tahap pembuatan, beberapa pengawasan kualitas bahan yang dipakai dan opersi produksi, sebagai perwujudan pelaksanaan tahap 1 dan 2.
4. Tahap penggunaan dilapangan, diamana pemasangan akan berpengaruh kepada kualitas akhir dan pengefektifan jaminan kualitas serta daya kerja barang.

Bagan pengawasan (control chart)

1. Penyimpangan-penyimpangan yang tidak dapat ditentukan
Frekuensi terlalu kecil
2. Panyimpangan-penyimpangan yang dapat dilakukan
- Perbedaan antara para pekerja
- Perbedaan antara mesin-mesin
- Perbedaan bahan baku
- Perbedaan antara interaksi diatas


LOKASI DAN LAYOUT PABRIK

 Faktor yang mempengaruhi Penentuan Lokasi Pabrik

Faktor yang harus dipertimbangakn dalam pemilihan lokasi pabrik antara lain:
- Dekat dengan pasar
- Dekat dengan bahan baku
- Ongkos transport
- Penyediaan sumber tenaga/energy
- Lingkungan sekitar
- Ikim
Lokasi yang paling ideal bagi perusahaan adalah lokasi diman abiaya operasinya paling rendah atau serendah mungkin. Lokasi yang salah akan menyebabkan biaya operasi perusahaan tinggi.

 Cara Penentuan Lokasi Pabrik

a. Cara Kualitatif
b. Cara Kuantitatif




 Layout Fasilitas Produksi

Layout fasilitas produksi adalah pengturan dan penempatan alat-alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan didalam produksi.
Tujuan pokok dari layout adalah:
- Untuk meminimumkan biaya pengangkutan dan penanganan.
- Untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan.
- Untuk mendapatkan penggunaan ruang yang efisien, baik bagi karyawan maupun penyimpanan.
- Untuk melekukan pekerjaan yang efisien.
- Untuk memudahkan pengawasan pekerjaan bagi mandor.

1. Proses layout
Merupakan penyusunan fasilitas produksi diman mesin-mesin yang mempunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat yang tertentu.
2. Produk Layout
Merupakan pengaturan mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya.