Minggu, 12 Januari 2014

Pelanggaran Etika Dalam Kehidupan Sehari-hari

Universitas Gunadarma

Rabu, 08 Januari 2014
Sudah banyak peraturan yang dikeluarkan oleh PEMDA DKI untuk melakukan penertiban dalam berlalu lintas. Namun masyarakat yang kurang taat, menjadikan peraturan itu seolah tidak berlaku buat mereka. Pagi ini saya berniat pergi ke daerah Jakarta Selatan dengan menggunakan kendaraan umum. Ketika saya naik angkot dan akan berpindah dengan menggunakan busway, disitu banyak sekali orang yang tidak mematuhi aturan, tidak antri dan saling berebut masuk dalam busway. Ditambah lagi orang-orang yang berkendara diluar, banyak sekali para pemakai kendaraan bermotor yang nekat memasuki jalur busway, padahal sudah ada UU yang mengancam siapa saja yang melewati jalur busway. Ternyata pelanggaran seperti itu masih sering terjadi dalam keseharian mereka dan itu melanggar etika berlalu lintas.

Kamis, 09 Januari 2014
Pagi ini saya hendak pergi kekampus menggunakan angkutan umum yang memang kendaraan utama saya setiap pergi kekampus. Seperti biasa, saya duduk dipojok agar tidak menghalangi orang yang akan turun karena saya turun dipemberhentian terakhir. Tepat didepan saya ada bapak-bapak yang dari sebelumnya memang sudah naik. Dengan santainya bapak itu merokok sambil mengobrol asik dengan teman disebelahnya. Sementara saya yang bukan perokok aktif menjadi perokok pasif hanya karna bapak-bapak yang sedang mengobrol disebelah saya. Hal ini tentu saja mengganggu kenyamanan saya dan orang lain didalam angkutan yang tidak merokok dan melanggar etika  karena didalam angkot bukanlah tempat yang tepat untuk merokok.

Jumat, 10 Januari 2014
Hal yang biasa saya lakukan dihari jumat adalah pergi ke pasar, dikarenakan hari jumat saya libur dan memang hoby saya berbelanja sayuran dan ikan segar dipasar. Jelas saja dipasar ramai dan banyak pedagang, dan itu kadang dimanfaatkan oleh para pengamen dan pengemis untuk meminta sumbangan. Ketika saya sedang membeli sesuatu disebuah pertokoan, bersamaan dengan itu ada pengamen yang tampilannya seperti anak Punk dengan pakaian dan aksesoris yang menurut saya agak seram. Pengamen itu secara tidak langsung memaksa pemilik toko klontong tersebut memberinya uang, dan ketika akan pergi pengamen mengambil roti yang dipajang diatas etalase toko tanpa sepengetahuan pemilik toko. Sangat tidak sopan, dan hal ini sama saja dengan pencurian. Pemilik toko tidak berani menegor ketika saya memberitahu kalau si pengamen mengambil roti, karena pemilik toko takut apabila dia marah maka pengamen mengancam akan mengamuk.

Sabtu, 11 Januari 2014
Seperti biasa, setiap hari sabtu sore saya pergi kekampus untuk praktikum yang sudah di jadwalkan oleh kampus. Ketika dijalan, saya mendapati ada beberapa segerombolan anak motor yang melewati jalan Caman yang merupakan jalan tembus kekampus dari rumah saya. Dari segerombolan anak motor tersebut, ada beberapa anak yang tidak menggunakan helm, dan ada juga yang tiga anak dalam satu motor. Dalam berkendara juga sangat mengganggu pengguna jalan lain, mengebut dan menarik gas semau mereka, membuat knalpot mengeluarkan asap. Membuat kegaduhan dijalan merupakan pelanggaran yang membahayakan banyak pihak yang seharusnya tidak dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar