Bab 14
Perencanaan dan kendali manajemen sangat
penting bagi perusahaan, dalam hal ini perusahaan multinasional. Namun,
pengurangan dalam hambatan perdagangan nasional terus menerus, mata uang yang
mengambang, resiko kedaulatan, pembatasan terhadap pengirim dana lintas batas
nasional, perbedaan dalam sistem pajak nasional, perbedaan tingkat suku bunga
dan pengaruh harga komoditas dan ekuitas yang berubah-ubah terhadap aktiva,
laba, dan biaya modal purasahan merupakan variable yang memperumit keputusan
mnajemen.
Persaingan global dan cepatnya penyebab
informasi mendukung semakin sempitnya perbedaan nasional dalam praktek
akuntansi manajemen. Tekanan tambahan mencakup antara lain perubahan pasar dan
teknologi, pertumbuhan privatisasi, insentif biaya, dan kinerja serta
koordinasi operasi global melalui Joint Venture dan kaitan strategi lainnya.
Perusahaan dalam melakukan kendali
manajemen memerlukan alata perencanaan yang dapat mengidentifikasi
faktor-faktor yang relevan di masa depan, pemindaian terhadap lingkungan
eksternal dan internal. Alat tersebut membantu perusahaan dalam mengenali
kesempatan dan tantangan yang ada. Salah satu alat tersebut adalah analisis
WOTS-UP yang menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan
lingkungan operasi perusahaan. Akuntan juga dapat membantu para perencana
perusahaan untuk memperoleh data yang bermanfaat dala keputusan perencanaan
strategis.
Kemudian, keputusan untuk melakukan
investasi luar negeri merupakan multinasional. Resiko investasi diikuti oleh
lingkungan yang asing, rumit, dan senantiasa berubah. Perencanaan formal
merupakan suatu keharusan dan umumnya dilakukan dalam suatu kerangka
penganggaran modal yang membandingkan manfaat dan biaya investasi yang
diusulkan. Perbedaan dalam hukum pajak, sistem akuntansi, laju inflasi, rsiko
nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar, pembatasan dalam
pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah
unsur-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam domestik. Adaptasi atau penyesuaian
oleh perusahaan multinasional atas model perencanaan investasi tradisional yang
telah dilakukan dalam tiga bidang pengukuran :
1.
menentukan pengembalian yang relevan
untuk investasi multinasional
2.
mengukur ekspektasi arus kas, dan
3.
menghitung biaya modal perusahaan
multinasional.
Seorang manajer harus menentukan tingkat
pengembalian yang relevan untuk menganalisis keempatan investasi asing. Namun,
tingkat pengembalian yang relevan merupakan masalah sudut pandang: proyek luar
negeri atau induk perusahaan. Pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat
berbeda secara signifikan karena beberapa hal :
1.
pembatasan oleh pemerintah atas
repartriasi laba dan modal
2.
biaya izin, royalti, dan pembayaran lain
yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak
perusahaan.
3.
perbedaan laju inflasi nasioonal
4.
perbedaan pajak.
Manajer keuangan harus memenuhi banyak
tujuan dengan memberikan repons kepada kelompok investor dan non investor di
organisasi dan dilingkungannya. Jika suatu investasi asing tidak menjanjikan
pengembalian yang telah disesuaikan resiko yang nilainya lebih dari
pengembalian yang diperoleh pesaing lokal, maka pemegang saham induk perusahaan
akan lebih baik untuk berinvestasi langsung diperusahaan lokal.
Bagi manajer perusahaan multinasional,
mengukur ekspektasi kas suatu investasi asing merupakan hal yang cukup
menantang. Perkiraan penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan dan
pengalaman antisipasi penagihan. Beban operasi dan pajak lokal jugasama-sama
diramalkan. Namun demikian, terdapat tambahan kerumitan yang harus
dipertimbangkan:
1. Arus
kas Vs Induk perusahaan
2. Arus
kas induk perusahaan yang terkait dengan pendanaan
3. Pendanaan
yang bersubsidi
4. Resiko
politik
Proses ini juga harus mempertimbangkan
pengaruh perubahan dan fluktuasi nilai mata uang atas ekspektasi pengembalian
mata uang asing.
Sumber utama atas kas induk meliputi
pinjaman dari induk perusahaan, deviden, biaya lisensi, beban overhead,
royalty, harga transfer untuk pembelian dari atau penjualan kepada induk
perusahaan, dan estimasi nilai akhir proyek. Pengukuran arus kas ini memerlukan
pemahan atas perbedaan akuntansi nasional, kebijakan repatriasi pemerintah,
laju inflasi, dan kurs potensial masa depan serta perbedaan pajak.
Perbedaan dalam prinsip akuntansi
menjadi relevan jika keuangan bergantung pada laporan keuangan proforma dengan
dasar lokal ketika mengestimasikan arus kas masa depan. Apabila aturan
pengukuran yang digunakan untuk menyusun akun-akun ini berbeda dari
aturan-aturan yang digunakan di negara asal induk perusahaan, maka dapat
terjadi perbedaan dalam estimasi arus kas.
Penyusunan sistem informasi seluruh
dunia suatu perusahaan merupakan hal krusial dalam mendukung strategi
perusahaan, termasuk proses perencanaan. Keadaan geografi, komunikasi informasi
secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi antara manajer operasi lokal
dengan manajer kantor pusat. Perkembangan dalam teknologi informasu seharusnya
mengurangi, tetapi tidak akan menghilangkan sama sekali kerumitan ini.
Rancangan sistem berpengaruh pada
keberhasilan yang dicapai:
1.
Penyebaran rendah dengan setralitas yang
tinggi, digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis
internasional yang terbatas, dan sistem informasi domestik yang mendominasi
kebutuhan.
2.
Penyebaran tinggi dengan sentralisasi
yang rendah, digunakan oleh perusahaan multinasional dengan operasi diwilayah
geografis yang berbeda-beda.
3.
Penyebaran yang tinggi dengan
sentralitas yang tinggi, dijalankan oleh perusahaan dengan analisis strategi di
seluruh dunia.
Sistem pengendalian manajemen pada
dasarnya suatu sistem yang digunakan oleh manajemen untuk membangun masa depan
organisasi. Untuk membangun masa depan organisasi, perlu ditentukan lebih
dahulu dalam bisnis apa organisasi akan berusaha. Jawaban atas pertanyaan
tersebut merupakan misi organisasi dengan demikian misi organisasi merupakan the chosen track untuk membawa
organisasi mewujudkan masa depanya. Diharapkan dengan dilaksanakannya struktur
sistem manajemen tercipta visi dan misi organisasi perusahaan kemudian
mengimplementasikannya.
Permasalahan yang timbul dalam
implementasi struktur sistem pengendalian manajemen yang dapat
diidentifikasikan sekarang ini adalaah terletak pada kelemahan proses. Sistem
pengendalian manajemen tidak dapat mewujudkan tujuan sistem kemungkinan karena
strukturnya tidak cocok dengan lingkungan yang dihadapi perusahaan, dapat juga
terjadi tujuan sistem pengendalian manajemen tidak tercapai karena proses
sistem pengendalian manajemennya lemah.
Dampak yang timbul dikarenakan
perusahaan tidak memberlakukan struktur sistem pengendalian manajemen antara lain
organisasi perusahaan akan sulit menghadapi berbagai perubahan tajam radikal,
konstan, pesat, serentak sehingga roda organisasi tidak akan berjalan dan tidak
dapat membuat berbagai perencanaan, tidak memprediksi target organisasi ke
depannya.
Untuk menghadapinya diperlukan struktur sistem pengendalian
manajemen dimulai dari pengamatan dan pengidentifikasian memacu perubaan yang
berdampak terhadap karakteristik lingkungan yang akan dimasuki perusahaan.
struktur sistem merupakan komponen-komponen yang berkaitan eraty dengan lainnya
yang secra bersama-sama digunakan untuk mewujudkan tujuan sistem seperti yang
dikatakan Mulyadi, Johny (2001:8) bahwa struktur pengendalian manajemen terdiri
dari tiga komponen yaitu struktur organisasi, jeraring informasi dan sistem
penghargaan.
Akuntansi manajemen mempersiapkan
sejumlah informasi untuk manajemen perusahaan mulai dari pengumpulan data
hingga laporan likuiditas dan ramalan operasional berpa berbagai jenis
pengeluaran beban. Faktor-faktor lingkungan juga mempengaruhi penggunaan
informasi yang dihasilkan secara internal. Misalnya pengaruh budaya, budaya
yang tidak nyaman dengan ketidakpastian dan ambiguitas cenderung untuk siap
menerima teknologi informasi dibandingkan ketidak nyamanan. Faktor translasi
juga mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilkan FAS No. 52 mewajibkan
penggunaan metode translasi temporal ketika melakukan translasi akun-akun
perusahaan afiliasi luar negeri yang berada dalam lingkungan berafiliasi
tinggi. Meskipun demikian, ketentuan tersebut tidak memenuhi kebutuhan
informasi perusahaan yang beroperasi di negara-negara dengan inflasi tinggi
karena cenderung menimbulkan distorsi realitas melalui:
1.
Melaporkan keuntungan atau kerugian
translasi yang besar yang sulit untuk diiterprestasikan
2.
Mendistrorsi perbandingan kinerja
antarwaktu
3.
Sistem pelaporan trandisional tidak
memberikan motivasi bagi tenaga penjualan untuk memfakturkan dan mengirimkan
lebih dahulu dibulan itu.
4.
sistem ini memanipulasi hasil.
Agar suatu sistem pengendalian di
perusahaan multinasional berfungsi dengan baik, maka biasanya sistem yang
digunakan banyak perusahaan multinasional untuk mengendalikan operasi luar
negerinya dalam banyak hal sama dengan yang digunakan secara domestik.
Struktur
Sistem Pengendalian Manajemen
Struktur sistem pengendalian manajemen
diperlukan oleh organisasi perusahaan karena menuntut semua perusahaan yang
memasuki lingkungan tersebut memiliki kekuatan lebih untuk bersaing. Agar dapat
dipilih oleh costumer, produk dan jasa perusahaan harus memiliki keunggulan
tidak akan bertahan lama, karena pesaing akan mencari berbagai cara untuk
menghasilkan value terbaik bagi costumer. Oleh karena itu, untuk tetap bertahan
dan tumbuh dilingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan dituntut untuk
secara bekerlanjutan menemukan kembali keunggulan daya saing.
Sistem pengendalian yang efektif adalah
sistem yang diarahkan kepada dua penyebab, diperlukannya pengendalian
ketidakmampuan personel dalam mencapai tujuan organisasi melalui perilaku yang
diharapkan, ketidak mampuan personel di dalam mencapai tujuan dapat
ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan, serta penyediaan teknologi
memadai, ketidak mampuan personel dalam mencapai tujuan organisasi melalui
perilaku yang diharapkan dapat dikurangi atau dihilangkan melalui:
1.
Perumusan Misi, Visi, keyakinan dasar
dan nilai dasar organisasi secara jelas
2.
Pengkomunikasian misi, visi, keyakinan
dasar dan nilai dasar organisasi kepada personel perusahaan melalui personal
behaviors para leaders organisasi dan operational behavior.
3.
Sistem pengendalian manajemen juga
menyediakan berbagai sistem untuk melaksanakan proses perencanaan dan
implementasi rencana. Melalui sistem pengendalian manajemen, keseluruhan
kegiatan utama untuk menjadikan perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan
dapat dilaksanakan secara terstruktur, terkoordinasi, terjadwal dan terpadu
sehingga menjanjikan tercapainya tujuan perusahaan bertambahnya kekayaan dalam
jumlah yang memadai.
Proses struktur pengendalian manajemen
proses sistem pengendalian manajemen terdiri dari enam tahap:
1.
Perumusan Strategi
2.
Perencanaan Strategi
3.
Penyusunan Program
4.
Penyusunan Anggaran
5.
Implemantasi
6.
Pemantauan
Sumber :
Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary.
2005. Akuntansi Internasional, Edisi 5 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat
mr pedro dan perusahaan pinjamannya benar-benar hebat untuk diajak bekerja sama. dia sangat jelas, teliti dan sabar saat dia membimbing saya dan istri saya melalui proses pinjaman. dia juga sangat tepat waktu dan bekerja keras untuk memastikan semuanya siap sebelum menutup pinjaman. mr pedro adalah petugas pinjaman bekerja dengan sekelompok investor yang membantu kami mendapatkan dana untuk membeli rumah baru kami, Anda dapat menghubungi dia jika Anda ingin mendapatkan pinjaman dengan tingkat rendah yang terjangkau 2 rio email dia di . pedroloanss@gmail.com atau chat whatsapp: + 1-863-231-0632
BalasHapus